WELCOME TO KMJ MESIR OFFICIAL WEBSITE

Kamis, 17 Februari 2011

Dubes Bilang: “Ini Tasyakuran”


Laporan wartawan kmjmesir.com, Wahyu Mas Saputra.

Kairo, 16 Februari 2011, kmjmesir.com berkesempatan untuk meliput acara yang diadakan di KBRI Kairo, Garden City. Kesempatan ini diperoleh setelah mendapat ajakan ketua KMJ Mesir, Ahmad Zaki, “ada undangan makan-makan dari Dubes, sekalian kmjmesir.com dapat meliput langsung acaranya”, ujar beliau.

Siang itu dengan difasilitasi bus jemputan KBRI kami bersama undangan yang lain sampai di gedung putih, istilah yang dipakai Masisir (Mahasiswa Indonesia Mesir) untuk gedung Kedutaan Indonesia yang berada di Garden City, Kairo. Sesampai di kedutaan azhan Zuhur berkumandang, tanpa menunggu waktu kami segera menunaikan shalat terlebih dahulu.

Usai shalat, undangan dipersilahkan menuju aula kedutaan. Acara dimulai dengan menikmati jamuan terlebih dahulu. Dubes sendiri yang mempersilahkan para undangan dan mengambil porsi pertama kali.

Setelah jamuan makan siang, undangan dipersilahkan kembali ke aula kedutaan. Mikrofon dipegang oleh Dubes. Dalam orasinya Dubes mengucapkan terimakasih kepada pelbagai pihak yang telah bahu membahu dan bekerjasama dalam penanganan WNI selama masa krisis ketika pergolakan Mesir. “Acara ini adalah tasyakuran, harusnya kita ngundang penceramah karena sekarang dalam momen Maulid Nabi”, ucap beliau.

Dalam orasinya Dubes banyak berbicara tentang kondisi negara Mesir terkini. Beliau memaparkan keadaan Mesir yang semakin membaik ditandai dengan kembalinya demonstran ke rumah masing-masing. Kepercayaan penuh yang diberikan kepada pihak militer akan memudahkan Mesir untuk melalui pemerintahan transisi selama 6 bulan kedepan. Beliau juga mengajak undangan untuk tidak khawatir dengan aksi demo lanjutan yang dilakukan oleh polisi dan beberapa kelompok instansi pemerintahan yang menuntut hak mereka. “Di Indonesia aja tiap hari ada demo, itu sudah merupakan konsekuensi negara Demokratis” papar beliau.

Setelah orasi singkat dari Dubes dilanjutkan dengan interaksi bersama para undangan. Dari PPMI Mesir yang diwakili oleh presiden PPMI, Falahuddin Qudsi, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penanganan WNI selama pergolakan Mesir. Beliau juga meminta langsung kepada Dubes untuk tidak bosan-bosannya menyuarakan aspirasi Masisir terutama bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal, terpaksa membayar flat sewa sendiri dan kesulitan-kesulitan lain yang dialami Masisir selama pergolakan.

Juga dari beberapa rekan mahasiswa ada yang menyampaikan kesulitan administrasi perkuliahan yang mereka hadapi, problem mahasiswa baru dan ada juga yang menanyakan terkait proses pemulangan WNI ke Mesir.

Dalam tanggapannya Dubes mengatakan akan memberikan dana insentif bagi mahasiwa yang masih bertahan di Mesir yang akan didistribusikan pada Jum’at besok. “Saat ini dana yang dialokasikan dari pemerintah RI belum cair, kita lihat dulu apakah masih ada uang kita (KBRI, red)”, jelas beliau.

Beliau juga menjelaskan bahwa dana insentif sebesar 350 Le tersebut sengaja dibagikan kepada seluruh mahasiswa yang bertahan tanpa pandang bulu. “Bagi yang sudah dapat beasiswa dan tinggal diasrama, maka disinilah solidaritas dan kebersamaan kita diuji”, harap beliau.

Terkait dengan problema mahasiswa baru dan administrasi perkuliahan, Dubes mengatakan akan berupaya sekuat mungkin mengusahakannya. Beliau juga mengharapkan kerjasama dari seluruh elemen Masisir dalam menyambut kembali WNI yang telah dievakuasi. (Mae)

0 comments:

Posting Komentar